Hari selasa di penghujung bulan September 2014, emak berkesempatan mengunjungi pertanian, perkebunan dan peternakan milik ortu murid teman de Sal di daerah Bantar Kambing Bogor Utara
Dengan menebeng Mobil empunya beramai-ramai kita menuju kesana, track jalannya lumayan menantang nanjak tajam maklum lah daerah cihideung.
Kalo suruh bawa sapi (my proton savvy) sendiri mah panas dingin si emak.
Any way mau bahas analisis aktifitasnya nih kali-kali teman OT Indonesia ada yang punya klien petani
Pic 1: menyebrang jembatan bambu |
Di pic 1 ini bisa di lihat untuk menuju tempat kerja memanen padi harus melewati jembatan bambu 4 Baris.
Untuk kemudian melanjutkan jalan setapak a.k.a galengan yang "slippery when wet" macam lagu bule aja tuh judulnya.
perlu di pertimbangkan juga analisis berjalan pada track yang licin, menanjak dan turunan serta berbatu dan tumbuh rumput saat berjalan di galengan sawah
foto galengan: http://id.worldmapz.com/photo/1936_ko.htm
Emak yang jujur mengakui ada masalah di keseimbangan pertamanya ciut juga nyali, mana pakai baju dines harian (gamis sunnah). Tapi itu ga masalah niat mendokumentasikan kegiatan memanen padi lebih menarik dari pada rasa takut emak. Catat ya ada kata kunci "intrest di sini"
Intrest can over come fear - meaningfull activity can motivate a person to do activity that seems to be hard at a first time, it can be easily complished when a person's mind is motivated.
Aneh amat bahasa haha its because itu kata-kata emak nyaring bacaan buku opa Kielhofner yang kata pak bambang mah sebernya pelajaran filsafat.
Pic 2: setelah menyebrang jalan menanjak ke pesawahan |
Di pic 2 ini bisa lihat setelah menyebrang jembatan itu nanjak ke atas hamparan padi menguning sekitar 1,8 hektar menurut info yg punya pertanian ini
Jadi jalanan tidak hanya lurus,akan tapi menanjak dan berundak Plus licin
Pic 3: kegiatan memotong apdi dengan etem atau arit |
Watch closely itu 2 ibu yang sedang mengarit padi Posisinya membungkuk FYI mereka begitu bersama temannya mungkin banyak orang ga cuma 2 membungkuk mengarit padi seluas 1,8 hektar... Apa kabar punggung?
Note: use your joint protection techniques knowledge di sini
disertakan juga di bawah adalah beberapa tulisan yang berkaitan dengan aktifitas memanen padi
belum di temukan tulisan mengenai perbedaan kualitas memanen dengan tangan atau dengan mesin yang bisa menjadi landasan berfikir mengapa para ibu-ibu ini memilih memanen dengan tangan ketimbang dengan mesin
Pic 4: Memilih segenggam padi untuk di rontokan |
Pic 5: Aktifitas merontokan gabah dari padi |
Video 1
https://www.youtube.com/watch?v=_jNrgHbXUyo
Bulir padi yang masih hijau tidak ikut jatuh sehingga yg terkumpul hanyalah bulir padi yang sudah masak, dan kemudian di olah menjadi beras yang berkualitas (tidak ada dalam tulisan ini)
Pic 6: pulang dari area sawah menuju tempat istirahat |
Pic 6 menunjukan bahwa jangan lupa pastinya harus pulang dong, jadi rute berangkat tadi di atas akan di lakukan lagi sebaliknya.
Kalau tadi menanjak maka petani akan menuruni jalan setapak sambil membawa beban gabah-gabah yang berhasil di kumpulkan
Sekian terima kasih semoga bisa membantu
- http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/352/gdlhub-gdl-s1-2011-pristiyana-17599-fkmhkk-k.pdf
- http://journal.unair.ac.id/filerPDF/JURNAL%20SKRIPSI%20Tyas.pdf
- http://eprints.uns.ac.id/3178/1/168380609201010521.pdf
- http://muskopateafaris.blogspot.com/2013/04/hubungan-posisi-kerja-membungkuk-pada.html
- http://dispertan.kaltimprov.go.id/artikel-177-masyarakat-petani-desa-maruat-diajak-wujudkan-mekanisasi-pertanian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar